Rabu, 12 Desember 2007

APA RENCANA ANDA?

Paradigma Umum

Pada umumnya orang mewujudkan rencana masa depannya dengan bekerja pada perusahaan-perusahaan besar dan berkarir hingga mendapatkan jabatan yang tinggi, seperti manager, direktur utama, CEO. Beberapa menjadi professional seperti dokter, pengacara, notaris, arsitek, konsultan dan lain-lain karena profesi tersebut menjanjikan penghasilan yang tinggi.
Tidak ada yang salah dengan paradigma tersebut. Tapi ada resiko yang harus Anda hadapi jika menggunakan satu-satunya cara tersebut.
Bagaimana jika Anda sakit kronis dalam jangka waktu yang lama, atau mengalami sesuatu kejadian yang membuat tidak bisa bekerja lagi? Bagaimana dengan faktor usia Anda di mana nantinya secara fisik Anda sudah tidak bisa bekerja lagi? Atau perusahaan tempat Anda bekerja melakukan PHK sehingga Anda kehilangan pekerjaan Anda?
Apa yang akan terjadi? Jika penghasilan Anda juga terhenti, rencana masa depan yang telah Anda susun akan berantakan.

Rencana Alternatif

Paradigma Sukses

Paradigma ini berasal dari orang-orang yang memiliki kehidupan sukses, orang yang secara financial tergolong orang-orang kaya. Mereka bekerja keras untuk membangun ASET, dimana pada akhirnya ASET tersebut akan memberikan penghasilan pasif bagi mereka.
Jika Anda bekerja untuk membangun ASET Anda mulai sekarang, suatu saat bila ASET Anda sudah berjalan, maka Anda tidak perlu bekerja lagi tanpa rasa kuatir bahwa rencana masa depan Anda tidak terwujud. ASET Anda yang akan bekerja memberikan penghasilan pasif bagi Anda.
Ketika Anda sudah mencapai kondisi seperti ini, Anda bisa menikmati kebebasan financial dan kebebasan waktu, dimana Anda bisa melakukan Apapun yang Anda inginkan karena keuangan sudah bukan menjadi masalah bagi Anda.Anda bahkan bisa melakukan kapanpun Anda mau, karena waktu sepenuhnya menjadi milik Anda.
“Kesuksesan sejati adalah sebuah kondisi dimana Anda memiliki uang yang cukup untuk mewujudkan rencana-rencana Anda, dan waktu yang cukup pula untuk menikmatinya bersama orang-orang yang Anda cintai” –anonim-

Tidak ada komentar: